PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK PADA KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MINANGKABAU PERANTAUAN (STUDI KASUS PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK PADA KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MINANGKABAU PERANTAUAN DI BANDUNG)

GINA DWI RAHMAYANTI

Informasi Dasar

611 kali
15.04.1137
C
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Di Minangkabau terdapat aturan berkomunikasi yang dinamakan kato nan ampek, di artikan sebagai empat macam aturan berkomunikasi. Keempat aturan ini dibedakan atas dasar komunikan yang terdiri dari kato mandaki, kato mandata, kato manurun dan kato malereng. Aturan ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Minangkabau yang mendiami daerah asal, tetapi juga diperuntukkan bagi masyarakat Minangkabau yang hidup di daerah rantau, salah satunya adalah mahasiswa. Penelitian diberi judul “Penggunaan Kato Nan Ampek pada Komunikasi Nonverbal dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Minangkabau Perantauan”. Fokus penelitian ini adalah bagaiaman penggunaan kato nan ampek pada komunikasi nonverbal dalam komunikasi antarbudaya mahasiswa Minangkabau perantauan di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa setiap informan berbeda-beda dalam menggunakan kato nan ampek dalam seluruh aspek komunikasi nonverbal. Terdapat perilaku menggunakan, tidak menggunakan, dan menggunakan berdasarkan situasi tertentu. Informan pertama menggunakan kato nan ampek diberbagai aspek komunikasi nonverbal, seperti bahasa tubuh, sentuhan, parabahasa, penampilan fisik, bau-bauan, orientasi ruang dan jarak antarpribadi, diam, dan artefak, meskipun dibeberapa aspek penggunaannya adalah berdasarkan situasi tertentu. Informan kedua menggunakan kato nan ampek hampir diseluruh aspek komunikasi nonverbal, kecuali bau-bauan dan orientasi jarak dan hubungan antarpribadi, meskipun tidak semua jenis kato nan ampek di terapkan oleh informan kedua. Sementara itu informan ketiga menggunakan kato nan ampek di seluruh aspek komunikasi nonverbal, namun ia tidak menerapkan seluruh jenis kato nan ampek tersebut. Harapan dari penelitian ini adalah agar nilai-nilai kedaerahan tidak hilang dan terus dilestarikan bagi masyarakat Indonesia yang merantau di daerah manapun. Hal ini adalah salah satu cara dalam melestarikan budaya agar tidak punah dimakan zaman. Kata kunci : Kato Nan Ampek, Komunikasi Nonverbal, Komunikasi Antarbudaya, Minangkabau, Merantau.

Subjek

INTERCULTURAL COMMUNICATION
 

Katalog

PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK PADA KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MINANGKABAU PERANTAUAN (STUDI KASUS PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK PADA KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MINANGKABAU PERANTAUAN DI BANDUNG)
 
 
 

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

GINA DWI RAHMAYANTI
Perorangan
RAH UTAMI NUGRAHANI
 

Penerbit

Universitas Telkom
 
2015

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini