ABSTRAK
Pemilihan metode penilaian persediaan merupakan hal yang penting, karena setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi ekonomik. Konflik kepentingan antara agen ekonomi dapat timbul ketika sebuah perusahaan harus memiliki metode persediaan mana yang diterapkan. Hal ini timbul karena adanya perbedaan hasil ekonomi dari masing-masing metode persediaan. Pemilihan metode persediaan di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 revisi 2008 yang memberikan kebebasan perusahaan untuk menggunakan metode persediaan Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO) dan Rata-rata (Average).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan metode penilaian persediaan melalui beberapa faktor yaitu, ukuran perusahaan, perputaran persediaan dan variabilitas harga pokok penjualan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Sebanyak 31 sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dan dependen menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan, perputaran persediaan dan variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan (p-value 0,018<0,05). Secara parsial variabel ukuran perusahaan, perputaran persediaan dan variabilitas harga pokok penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan.
Kata Kunci : Metode Penilaian Persediaan, ukuran perusahaan, perputaran
persediaan dan variabilitas harga pokok penjualan