Keberadaan telepon pintar atau smartphone telah berdampak luar biasa. Dalam berbagai fungsi, kemunculan internet menjadikan telepon pintar sebagai kebutuhan dalam mempermudah komunikasi. Hal ini tidak lagi membuat telepon sekedar alat untuk menghubungi orang, mengirim pesan singkat atau mengambil gambar, namun mencakup piranti berselancar di dunia maya. Smartphone menjadi alat komunikasi yang banyak digunakan, tidak terkecuali oleh anak berkebutuhan khusus penyandang tunarungu. Tunarungu merupakan istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar, yang meliputi keseluruhan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke dalam bagian tuli dan kurang dengar. Orang tunarungu adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu mendengar. Mereka menggunakan smartphone sebagai alat untuk membantu berkomunikasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan pada penelitian ini adalah 4 orang murid SLB-B Negeri Bandung pengguna smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif penggunaan smartphone, pengetahuan dan pemahaman tentang smartphone serta sejauh mana penggunaan smartphone oleh anak difabel penyandang tunarungu. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Hasil wawancara dan observasi mendapatkan kesimpulan bahwa motif yang melatarbelakangi penggunaan smartphone adalah motif masa lalu yaitu memudahkan komunikasi dengan orang tua, guru dan teman. Serta untuk menjalin pertemanan, baik dengan teman sesama penyandang disabilitas atau teman normal. Sedangkan motif masa depan adalah untuk memperlancar komunikasi dan menjaga pertemanan. Pengalaman yang di dapat selama menggunakan smartphone adalah pengalaman penggunaan smartphone untuk aktivitas sekolah, dan pengalaman penggunaan smartphone untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Proses anak tunarungu memaknai penggunaan smartphone di latar belakangi dari hasil pengalaman mereka menggunakan smartphone serta interaksi sosial dengan lingkunagn sekitar mereka.
Kata Kunci: konstruksi makna, telepon pintar (smartphone), fenomenologi, tunarungu.