Bandara internasional kertajati Majalengka merupakan bandara pengganti dari bandara husein sastranegara Bandung yang mana sudah tidak lagi sanggup menampung penumpang yang terus meningkat. Efeknya adalah terjadi kepadatan penumpang di area check in yang menyebabkan sirkulasi di dalam bandara menjadi kacau. Agar tidak terjadi hal yang sama, konsep aerotropolis akan diterapkan pada bandara penggantinya untuk memecah kepadatan penumpang di area check in. Konsep aerotropolis merupakan ide dari John D. Kasarda dan pertama kali diterapkan pada bandara – bandara di Amerika sebagai respon atas perkembangan kebutuhan penumpang yang tidak hanya menjadikan bandara sebagai sebuah terminal udara namun berkembang sebagai layaknya sebuah pusat perbelanjaan.