Untuk mengantisipasi habisnya alamat IPv4, dikembangkanlah IPv6. Panjang alamat pada IPv6 adalah 128 bit, sehingga jumlah alamat yang tersedia adalah 2128 (3,4 x 1038), jauh lebih banyak dari IPv4. Namun implementasi IPv6 secara menyeluruh akan terealisasi dalam waktu yang lama (secara bertahap, tidak secara langsung), karena penggunaan IPv6 memerlukan modifikasi keseluruhan infrastruktur Internet. Di sinilah teknologi transisi berperan. Teknologi transisi IPv4 ke IPv6 secara garis besar terbagi menjadi tiga jenis, yaitu dual-stack,translation, dan tunneling. Dalam tugas akhir ini yang akan dipakai metode transisi tunneling karena tunneling memungkinkan coexistence antara dua cloud IP (IPv4 dan IPv6).
Transisi IPv6 diperlukan untuk menghubungkan jaringan IPv4 dengan IPv6 selama masa migrasi. Dan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah metode transisi tunneling 6in4 dan Teredo. Dibandingkan metode tunneling mana yang lebih baik antara 6in4 dan Teredo. Untuk mengetahuinya dilakukan beberapa pengujian dalam jaringan ftp. Parameter yang akan diamati dalam selama pengujian adalah throughput dan latency.
Dalam tugas akhir ini dibandingkan performansi mana yang lebih baik nilai throughput dan latency, tunneling dengan metode 6in4 atau dengan metode Teredo. Perbandingan dilakukan dengan melakukan percobaan. Hasil data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai latency untuk metode transisi teredo lebih besar dari pada tunneling 6in4, sedangkan nilai throughtput metode transisi teredo memiliki nilai througput yang lebil kecil dibandingkan 6in4.
Kata kunci : Tunneling, FTP, 6in4, Teredo.