BIOSA merupakan sebuah perancangan game yang mengusung tema yang
mengangkat permasalahan sampah. Adapun pada perancangan ini yang dibuat
adalah karakter 3D dari tokoh yang ada dalam game BIOSA yakni robot dan
monster. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara merancang
karakter 3D untuk diterapkan dan disesuaikan berdasarkan audiens yakni remaja
usia 13+ serta mengetahui bagaimana penerpan teknik synthesis pada sebuah
perancangan karakter. Metode yang digunakan dalam perancangan ini kualitatif
yang bersifat induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan
sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan observasi mengenai
robot dan hewan filum Artropodha, wawancara dengan para praktisi dari industri
game dan kuisioner bagi para remaja usia 13+. Sementara untuk data sekunder
dilakukan studi literatur, studi karakter dan pengumpulan dokumen lainnya. Teori
yang digunakan dalam perancangan ini mengenai, membuat concept art,
modelling dan texturing. Hasil kuisioner menyimpulkan bahwa anak remaja usia
13 tahun gemar bermain game genre action advanture dan sudah bisa menerima
karakter yang detail. Sementara hasil wawancara menyatakan bahwa riset
merupakan hal yang penting dalam membuat karakter 3D. Untuk menghasilkan
karakter desain baru, perancang menggunakan teknik synthesis. Concept art
digunakan sebagai acuan, sementara tahap modelling menggunakan teknik box
modelling dan teknik yang digunakan dalam texturing ialah menggunakan lowpoly
agar mendapatkan hasil yang optimal untuk game. Hasil dari perancangan
berupa karakter 3D yang layak untuk digunakan dalam game BIOSA. Kesimpulan
dari perancangan ini ialah, dengan menggunakan teknik synthesis maka
perancangan desain baru lebih jelas. Sementara karakter 3D yang sesuai dengan
audiens game BIOSA merupakan karakter yang detail dan realis.
Kata kunci : Game, Karakter 3D, Synthesis, Modelling, Texturing, Low-Poly,
Realis