“Until you can clear up your true identity you will be tied to a repetition of this life”.
–Agnes Martin.
Manusia dalam melakukan setiap peran dalam hidupnya pada awalnya pasti membutuhkan waktu untuk beradaptasi sampai pada saatnya mampu merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Peran yang dijalankan manusia dalam kehidupan sehari-harinya tersebut berawal dari sebuah pola yang terbentuk dalam keseharian dalam tataran intrapersonal. Pola-pola tersebut yang pada akhirnya membentuk identitas seseorang sebagai entitas yang utuh.
Pada hubungan intrapersonal identitas terus berkembang menjadi sebuah pola yang telah disesuaikan dengan struktur sosial. Melalui pergaulan dan interaksi sosial tersebut pada akhirnya sebuah identitas dapat terkonstruksi. Pola pikir dalam mencari identitas dari individu ke individu lain menurut Jean Paul Sartre (1905-1980) adalah sebagai sebuah ketidakmampuan kita untuk melepaskan diri dari penilaian orang lain. Kenyataan bahwa orang lain selalu menatap diri kita, dalam keseharian kita selalu menjadi orang yang melihat dan dilihat, yang tak jarang membuat kita mengalami keterasingan dan ketelanjangan di hadapan orang lain. Bisa disimpulkan, eksistensi yang dilakukan individu memerlukan individu lain sebagai bentuk respon hadir dan setelah dianggap eksis oleh individu lain maka individu mendaptkan esensi yang dia buat.
Lewat seri karya “Proyeksi Diri” gagasan perihal identitas tersebut akan dikonversikan ke medium yang spesifik, yaitu plat besi yang telah mengalami proses korosi. Proses terbentuknya sebuah korosi pada material besi secara alamiah memiliki kesamaan dalam hal proses pencarian sebuah identitas yang bersifat mengalir, spontan, dan alami. Pengaplikasian teknik image transfer terhadap figur-figur yang secara spesifik mempengaruhi diri dipilih untuk memperkuat konsep perihal pembentukan identias yang bersifat jamak.