ABSTRAK
Menghadapi globalisasi yang semakin nyata di depan mata, maka penguasaan bahasa asing
merupakan sebuah tuntutan yang tidak bisa ditunda lagi. Perguruan Tinggi bukan lagi sebagai lembaga
non-profit yang ‘hanya’ bergerak dalam bidang ilmu dan ‘transfer of knowledge’ dan ilmu menjadi
produk yang diperjual belikan. Average score TOEFL mahasiswa MBTI Internasional angkatan 2012
berada pada kategori average (dibutuhkan oleh local operated businesses) dan mahasiswa MBTI
angkatan 2012 berada pada kategori below average (dibutuhkan oleh medium size businesses). Untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki mahasiswanya, pihak manajerial mengadakan
kegiatan pelatihan Bahasa Inggris, namun tingkat kehadiran mahasiswa pada kegiatan pelatihan masih
rendah. Hal ini terbukti karena jumlah mahasiswa yang tidak pernah hadir pada tutorial Bahasa Inggris
semester 1 ada 49 mahasiswa dan 179 mahasiswa tidak pernah hadir pada kegiatan tutorial bahasa
Inggris di semester 2. Sedangkan mahasiswa yang selalu hadir di tutorial bahasa Inggris pada semester
2 adalah satu mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang mengikuti seluruh kegiatan tutorial bahasa
Inggris selama diadakan pada semester 1.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
Peneliti menggunakan pendekatan dengan metode survey. Skala pengukuran instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Semantic Deferensial dengan metode sampling incidental.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan dan data tersebut
diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 20.
Tabel Wilks’ Lambda menyatakan angka akhir dari Wilk’s Lambda (0.567), yang sebenarnya
sama saja dengan angka terakhir dari step 3 pembuatan model diskriminan. Angka Chi-Square adalah
sebesar 43.384 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai Signifikansi ? 0,05, sehingga Ho ditolak
artinya rata-rata semua variabel dalam semua grup (mahasiswa yang hadir pelatihan dan mahasiswa
yang tidak hadir pelatihan) adalah berbeda dan memiliki perbedaan signifikan. Faktor Pembeda
Pelatihan Mahasiswa Yang Hadir Dan Tidak Hadir Dalam Program Pengembangan Kompetensi
Bahasa Inggris adalah international attitudes and perceptions (X 6 ), sasaran pelatihan (X 2 ), dan
lingkungan internal (X 8 ).
Rekomendasi untuk pihak manajerial adalah dapat membujuk para mahasiswa yang tidak
pernah menghadiri pelatihan bahasa Inggris dengan cara mewajibkan mengikuti kegiatan tersebut agar
mahasiswa dapat mengembangkan sikap dan persepsi yang baik terhadap bahasa Inggris, mengingat
bahasa Inggris telah menjadi bahasa pengantar sebagian besar transaksi bisnis dunia. Selain itu, pihak
manajerial diharapkan memiliki sikap manajemen yang baik dalam mengarahkan mahasiswa dalam
mengikuti pelatihan bahasa Inggris dan menghargai mahasiswa dalam kegiatan pelatihan bahasa
Inggris dengan cara memberikan teguran untuk mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan bahasa
Inggris, mengucapkan terima kasih kepada setiap mahasiswa yang sudah hadir dalam kegiatan
pelatihan bahasa Inggris, serta mengingatkan kepada mahasiswa setiap akan ada jadwal pelatihan
bahasa Inggris melalui sms broadcast atau email. Sehingga mahasiswa akan merasa bahwa pelatihan
bahasa Inggris penting dan merasa diperhatikan oleh pihak manajerial. Pihak manajerial diharapkan
untuk mendiskusikan tanggal, tempat dan jadwal pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris dengan para
peserta. Tanggal, tempat dan jadwal pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris sebaiknya dibuka minimal
dua kelas dalam satu minggu, agar mahasiswa dapat memilih jadwal sesuai dengan keinginannya.
Tanggal, tempat dan jadwal pelaksanaan dapat disesuaikan dengan keputusan pihak manajerial dan
pihak mahasiswa diharapkan agar peserta pelatihan bahasa Inggris banyak yang hadir.
Kata Kunci: Pelatihan, Sasaran Pelatihaan, International Attitudes and Perception, Lingkungan
Internal