Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, namun pada tahun 2013 bisnis kehutanan khususnya sektor pengolahan kayu lapis tengah mengalami ketidakstabilan nilai ekspor. Salah satu hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah menurunnya pendapatan perusahaan, menurunnya jumlah ekspor kayu Indonesia keberbagai negara tujuan khususnya kayu lapis dan dan juga menurunnya harga jual saham perusahaan yang terdapat pada sektor kayu dan pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi tingkat kebangkrutan perusahaan menggunakan metode Altman Z-Score dan Springate pada perusahaan sub sektor kayu dan pengolahannya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor kayu dan pengolahannya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Teknik sampel yang dipakai adalah purposive sampling sehingga didapatkan dua sampel perusahaan, yaitu PT. Sumalindo Jaya Global Lestari Tbk., dan PT. Tirta Mahakam Resources Tbk. Penelitian ini menggunakan metode Altman Z-Score dan Springate.
Hasil penelitian menunjukkan prediksi kebangkrutan pada perusahan sub sektor kayu dan pengolahannya dengan metode Altman Z-Score, untuk perusahaan SULI pada tahun 2009 sampai 2013 berada dalam kategori distress zone. perusahaan TIRT dari tahun 2009-2012 masuk kedalam kategori safe zone. Sedangkan pada tahun 2013 TIRT masuk kategori distress zone. Prediksi kebangkrutan pada perusahaan sub sektor kayu dan pengolahannya dengan metode Springate, kedua perusahaan yaitu SULI dan TIRT masuk kedalam kategori bangkrut dari tahun 2009 sampai dengan 2013.