Jaringan wireless ad hoc merupakan kumpulan node(router) wireless mobile yang secara dinamis keberadaannya tanpa menggunakan infrastruktur yang ada atau administrasi terpusat.Padajaringanwireless ad hoc ada beberapa permasalahan timbul yang diantaranya adalah pengaruh jumlah node, pengaruh pergerakan node, danpengaruh besar ukuran paket yang dikirimkan sehingga menyebabkan performansi pengiriman datanyamengalamidegradasiataupenurunan.
Permasalahan tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menggunakan metode antrian (queue) data. Dalam hal ini peneliti menggunakan 2 metode antrian data yaituPFIFO Fast dan RED. Kedua metode antrian tersebut diimplementasikandenganmenggunakanruting protokol B.A.T.M.A.N pada perangkat lunak berbasis Linux, yang kemudiandianalisis performansinya menggunakan Simple Adittive Weighted Method (SAW). Proses pengiriman dan penerimaan trafik pada sistem digunakan Distributed Internet Traffic Generator (DITG). Implementasi ini melibatkan 4 nodes dan dilakukan dalam 3 kondisi, yaitu seluruhnode dalam kondisi diam (fixed), node receiver bergerak statis, dan node sender bergerak statis.
Dari hasil implementasi jaringan ad-hoc dengan menggunakan kedua jenis metode antrian (queue) data tersebut secara menyeluruh dalam tiga kondisi (kondisi 1, kondisi 2, kondisi 3) menunjukkan bahwa metode RED dapat dinyatakan lebih baik daripada metode PFIFO Fast, dengan nilai rata-rata V untuk RED = 29.145sedangkan V untuk PFIFO Fast = 25.073.
Kata kunci : Wireless ad-hoc, PFIFO Fast, RED, BATMAN, SAW, DITG