ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Makna Lirik pada Pertunjukan Seni Sintren yaitu Turun-turun Sintren dan Kembang Kilaras. Penelitian ini berfokus pada analisis semiotika, yang bersifat kualitatif, dengan memakai paradigma konstruktivis sebagai pendekatan. Sedangkan pisau analisis atau instrumen analisis data, peneliti menggunakan semiotika yang dibuat oleh Roland Barthes. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha meneliti lirik tembang Turun-turun Sintren dan Kembang Kilaras yang dilihat dari arti denotatif dan konotatif yang akhirnya menjadi sebuah mitos, yang dalam hal ini juga merupakan fokus utama penelitian ini. Dimana dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil tentang makna dibalik tembang-tembang Sintren tersebut yaitu, selain tembang-tembang tersebut menceritakan tahapan-tahapan apa saja yang akan dilalui Sintren, Tembang Turun-trurun Sintren mempunyai makna sebagai sebuah keihlasan dan ketulusan kepada Yang Maha Kuasa atas pertolongan yang telah diberikan-Nya dan sebuah rasa terimakasih kepada Tuhannya atas terjaganya keseimbangan bumi, sehingga sejahternya bumi dan langit. Sedangkan dalam tembang kedua yang berjudul Kembang Kilaras peneliti menemukan makna mengenai sebuah kepergian atau bahkan kematian, dalam beberapa penggalan terdapat penegasan tentang manusia yang seharusnya bisa membawa kebaikan dan manfaat kepada orang lain sebelum dia meninggalkan dunia ini untuk kemudian menitis kembali dan bereinkarnasi menjadi orang yang lebih baik lagi.
Kata kunci : Sintren, Makna, Semiotika, Roland Barthes