Pelaporan pajak terutang melalui SPT manual masih memiliki kelemahan khususnya bagi Wajib Pajak yang melakukan transaksi cukup besar harus melampirkan dokumen dalam jumlah cukup besar, sementara proses perekaman data memakan waktu lama sehingga pelaporan SPT menjadi tertunda dan terlambat serta menyebabkan denda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada Wajib Pajak yang sudah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying, dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Teknik penentuan sampel dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis. Pengujian statistik menggunakan aplikasi SPSS 20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap actual system usage (efisiensi pengisian SPT). Secara simultan, perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap actual system usage (efisiensi pengisian SPT). Pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap actual system usage (efisiensi pengisian SPT) sebesar 55,6% dan sisanya 44,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: perceived usefulness, perceived ease of use, actual system usage, efisiensi pengisian SPT.