Kebudayaan adalah ciri khas suatu bangsa. Indonesia memiliki keragaman
suku bangsa dan budaya terbanyak di dunia. Satu diantara berbagai suku
bangsa/etnis tersebut adalah Suku Karo yang mendiami dataran tinggi Karo,
Langkat Hulu, Deli Hulu dan sebagian daerah Dairi. Suku ini memiliki sejarah
yang panjang, namun dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin
banyak warisan budaya yang terlupakan. Museum adalah suatu lembaga yang
berperan besar dalam menjaga warisan budaya dan memperkenalkan warisan
tersebut kembali kepada masyarakat luas. Namun sebuah museum yang terletak di
pusat kota Berastagi yang bernama Museum Pusaka Karo tidak begitu diminati
pengunjung.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, studi
pustaka, wawancara mendalam dan kuesioner. Dari hasil pengumpulan data
dilakukan analisis menggunakan analisis matriks dan ditarik kesimpulan bahwa
dibutuhkan suatu identitas baru bagi Museum Pusaka Karo dan bagaimana
penerapannya pada berbagai media identitas
Konsep perancangan adalah memperkenalkan identitas museum yang
diperbaharui dengan memanfaatkan ragam hias tradisional Karo. Perancangan
identitas visual Museum Pusaka karo akan memanfaatkan ragam hias tradisional
Karo berupa anyaman yang akan dikombinasikan dengan berbagai simbol atau
ornamen Karo lainnya yang sarat akan makna. Identitas yang baru ditunjukkan
oleh logo yang baru serta berbagai aplikasinya pada media yang dibutuhkan oleh
lembaga museum seperti berbagai media stationery, object label, signage dan
wayfinding dan media pendukung lainnya seperti Graphic Standard Manual yang
akan mengatur bagaimana identitas baru museum dikelola semestinya.
Diharapkan perancangan ini akan membantu museum dalam meningkatkan brand
awareness sekaligus jumlah kunjungan ke Museum Pusaka Karo.