Performansi sistem merupakan critical issue karena pengguna website tidak suka menunggu lama untuk sebuah response dari request yang diberikan. Permasalahan ini muncul pada situasi dimana sistem berada pada kondisi unexpectedly high response time. Oleh sebab itu dibutuhkan proses pengujian sistem yang mana hal tersebut dapat menjamin mutu perangkat lunak untuk mengontrol kualitas produk.
Pengujian performansi sistem dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu tahap project assessment, tahap planning, tahap scripting, tahap execution, dan tahap analisa pengujian serta laporan. Dalam melakukan pengujian performansi sistem, menurut Du Plessis, terdapat beberapa tipe pengujian diantaranya adalah baseline test dan load test. Pengujian baseline test digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan performansi sistem lebih awal. Sedangkan pengujian load test digunakan untuk mengetahui performansi sistem dalam kondisi normal dan puncak. Pengujian performansi sistem ini dilakukan pada website MeritYuk.
Pengujian baseline test dan load test akan menghasilkan 5 (lima) metrik, yaitu avg. concurrent user, avg. page time, avg. response time, avg. throughput (page/sec), dan persentase error test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian baseline test memiliki performasi yang baik dimana nilai yang dihasilkan memenuhi baseline goal. Begitu pula dengan pengujian load test pada kondisi normal menggunakan 23 vu, menghasilkan nilai performansi yang baik. Namun pengujian load test pada kondisi puncak dengan maksimum user 125 vu, nilai performansi yang dihasilkan belum mencapai baseline goal sehingga dilakukan penurunan jumlah maksimum user sebanyak 10%. Setelah melakukan pengurangan jumlah maksimum user, diketahui pada pengujian 75 vu menghasilkan nilai performansi yang stabil.
Kata kunci: Performance Testing, Baseline Test, Load Test, Page Response Time, Throughgput.