Perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemilik perusahaan menyebabkan pihak manajemen yang memiliki keunggulan informasi melakukan praktik perataan laba di Indonesia. Hal tersebut dilakukan oleh manajemen untuk menarik perhatian investor dikarenakan investor memusatkan perhatiannya terlebih kepada laba perusahaan. Tindakan perataan laba telah dianggap tindakan yang rasional dan logis tetapi perataan laba ini sendiri dapat merugikan pihak yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi praktik perataan laba suatu perusahaan, yaitu; profitabilitas, risiko keuangan, dividend payout ratio dan ukuran perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 sampai 2013. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 27 perusahaan yang disertakan dengan kurun waktu 3 tahun sehingga didapat 81 sampel yang diproses. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas, risiko keuangan, dividend payout ratio dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Sedangkan secara parsial profitabilitas, risiko keuangan dan dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap perataan laba dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.