Kondisi lingkungan hidup di Bandung masih berada di bawah rata-rata Standar Indeks Kualitas Lingkungan Hidup nasional yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Saat ini nilai indeks lingkungan hidup kota Bandung hanya mencapai 49,59 dimana masyarakat kota Bandung dihadapkan dengan berbagai masalah lingkungan seperti masalah air, sampah, dan udara yang menyebabkan masyarakat menjadi tidak atau kurang peduli terhadap masalah lingkungan. Salah satu penyebab hal ini adalah kurangnya pendidikan tentang lingkungan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki green consumen di kota Bandung dengan menyelidiki hubungan dan sikap mediasi antara environmental knowledge, environmental concern dan green purchase intention. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil 385 sebagai responden.
Pemilihan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling convinience. Teknik analisis data yaitu menggunakan SEM (Structural Equation Modeling).
Hasil analisis data menyimpulkan bahwa variabel Environmental Knowledge, Environmental Concern, dan Attitude berpengaruh secara positif terhadap Green Purchase Intention, dimana masyarakat kota Bandung sebagai objek penelitian ini memiliki sikap positif mengenai pengetahuan lingkungan dan kepedulian lingkungan terhadap niat beli produk ramah lingkungan di kota Bandung dan disarankan pula bagi pemerintahan kota Bandung untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat kota Bandung mengenai apa itu produk ramah lingkungan, apa manfaatnya, apa saja kelebihan dan kekurangannya, sehingga sikap positif mengenai pengetahuan lingkungan, kepedulian lingkungan terhadap produk ramah lingkungan di masyarakat kota Bandung dapat lebih berkembang.
Katakunci: green marketing, environmental knowledge, environmental concern, attitude, green purchase intention