Perkembangan nilai ekspor batubara dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir (2008-2014) berfluktuatif dinamis. Hal ini disebabkan oleh adanya regulasi pemerintah tentang larangan ekspor yang mengakibatkan banyaknya perusahaan tambang yang berhenti, penurunan harga batubara yang disebakan oleh krisis global dan penurunan aktifitas ekonomi global yang menurunkan permintaan karena melimpahnya pasokan batubara dipasar yang berdampak pada penurunan pendapatan dan menyebabkan penurunan laba bersih perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kinerja keuangan perusahaan sub sektor pertambangan batubara dan perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan lebih baik dengan metode DuPont System Analysis. Dengan teknik analisis ini dimungkinkan untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan aktivitas perusahaan secara menyeluruh, dan untuk melihat kinerja keuangan yang lebih baik dan efisien dari perusahaan. DuPont Analysis Mencakup perhitungan Net Profit Margin (NPM), Total Aset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA), Equity Multiplier (EM), dan Return On Equity (ROE), sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2014 terdiri dari 22 perusahaan dan sampel yang berdasarkan kriteria tertentu terdapat 7 perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian kinerja keuangan perusahaan sub sektor pertambangan batubara yang menjadi sampel umumnya mengalami fluktuasi nilai ROE, PT PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) merupakan perusahaan petambangan batubara di Bursa Efek Indonesia yang memiliki rata-rata kinerja keuangan terbaik dan lebih efisien selama periode 2008-2014.