Proyek Konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu. Keberhasilan suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian waktu, biaya dan mutu yang ditetapkan dalam dokumen kontrak. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat seperti yang terjadi di PT. Multi Kreasi investama dengan 11 proyek yang dikerjakan terdapat 8 proyek yang mengalami keterlambatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek yang dilakukan PT. Multi Kreasi Investama. Melalui penelitian ini akan dilakukan perhitungan bobot penyebab keterlambatan proyek dengan variabel bahan baku, tenaga kerja, peralatan, keuangan lingkungan, perubahan dan perencanan penjadwalan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada Direktur Utama PT.MKI. kuesioner disebarkan hanya kepada satu orang yang diangap paling mengerti keadaan pelaksanaan proyek dan menghasilkan jawaban yang sudah konsisten. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang berhenti pada proses pembobotan untuk menentukan prioritas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa lingkungan merupakan faktor utama dalam penyebab keterlambatan penyelesaian proyek pada PT.MKI, diikuti oleh keuangan,dan bahan baku. Faktor lingkungan terdiri dari faktor sosial budaya, pengaruh cuaca dan bencana alam. Faktor keuangan terdiri dari ketersediaan keuangan selama proyek dan kenaikan bahan baku. Faktor bahan baku terdiri dari keterlambatan pengiriman bahan baku, kelangkaan bahan baku, ketidak tepatan waktu pemesanan bahan baku, kekurangan bahan baku, dan kerusakan bahan baku ditempat penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk mengurangi keterlambatan proyek di PT.MKI, Sebaiknya dilakukan sosialisasi dari tujuan dan manfaat pembangunan proyek kepada masyarakat sekitar, dan terlebih dahulu membuat kesepakatan dengan masyarakat sebelum melakukan pelaksanaan tender, sehingga tidak terjadi keterlambatan proyek dikarenakan akan memakan waktu yang lama.