Pentingnya peranan perbankan dalam perekonomian Indonesia, karena Negara ini menganut Bank Based System, dimana bank sebagai lembaga yang menyediakan kredit untuk menunjang permodalan dalam perekonomian Negara ini. Efisiensi dalam kinerja perbankan juga penting dalam penentuan strategi untuk menghadapi persaingan industri dalam negeri maupun global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi kinerja pada bank umum di Indonesia pada tahun 2014 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Metode DEA merupakan sebuah metode optimasi program matematika yang mengukur efisiensi teknik dari suatu Decision Making Unit (DMU), dan membandingkan secara relatif terhadap DMU yang lain. Kelebihan menggunakan metode ini antara lain dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi, dapat memasukkan banyak variabel input dan output yang tidak membutuhkan asumsi hubungan fungsional antara variabel, serta tidak mempermasalahkan perbedaan satuan dalam variabelnya. Penelitian ini menggunakan metode DEA dengan pendekatan model CCR yang berorientasi pada input.
Objek penelitian ini yaitu 107 Bank Umum Konvensional yang terdaftar dalam Bank Indonesia pada tahun 2014. Kemudian bank umum digolongkan menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan jenisnya dan kegiatan usahanya. Data yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Umum yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Variabel input yang digunakan yaitu deposito, biaya tenaga kerja, dan aset tetap, sedangkan kredit dan pendapatan selain bunga sebagai variabel output. Kedua variabel tersebut diambil menggunakan pendekatan intermediasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 kinerja bank umum di Indonesia kurang efisien yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 0,318 (dalam skala 1). Artinya bank umum di Indonesia belum dapat menjalankan fungsi intermediasinya dengan seefisien mungkin. Dari seluruh sampel terdapat 5 bank yang memiliki nilai efisiensi optimal (efisiensi=1). Dari kelompok jenis bank, bank asing menjadi kelompok yang kinerja efisiensinya paling baik yaitu rata-rata sebesar 0,642 (dalam skala 1). Sedangkan pada kelompok bank berdasarkan kegiatan usahanya, kelompok bank yang efisiensi kinerjanya paling baik adalah kelompok BUKU 2 dengan nilai efisiensi sebesar 0,327 (dalam skala 1).
Berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan nilai efisiensi, maka bank harus mengurangi nilai aset tetap dan beban tenaga kerja untuk menghasilkan nilai output yang ada, atau bank harusnya dapat menghasilkan nilai output yang lebih banyak dengan jumlah input yang dimiliki. Bank-bank yang belum efisien tersebut dapat mereferensi pada 5 bank yang sudah memiliki nilai efisien optimal pada tahun 2014.
Kata kunci: bank umum, CCR, DEA, efisiensi, input-oriented