Keberhasilan penerapan Smart City dipengaruhi oleh peran pemimpin, oleh karena itu peran Walikota Ridwan Kamil mempengaruhi keberhasilan Bandung Smart City. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kinerja Ridwan Kamil dalam menerapkan Bandung Smart City. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari Tweet @RidwanKamil periode 16 September 2013 hingga 31 Juli 2015. Adapun hasil dalam penelitian ini, sebanyak 20 program Bandung Smart City telah dikomunikasikan antara @RidwanKamil dengan masyarakat. Program yang maksimal dikomunikasikan yaitu Bandung Teknopolis dan PPDB Online. Sedangkan program yang minimal dikomunikasikan adalah Free wifi, Bandung Command Center, City Apps, Sistem Informasi Penilaian, Perizinan online, Bansos Online, LAPOR, BIRMS, Smart Parking System, CCTV, PPID, SAKIP, Cloud Computing e-Kelurahan, dan e-Puskesmas. Informasi yang disampaikan Ridwan Kamil berupa a) mengkomunikasikan launching program, b) melakukan klarifikasi program, c) menghimbau partisipasi masyarakat mendukung program, dan e) memberikan informasi manfaat dari penerapan program. Apabila dikaitkan berdasarkan komunikasi @RidwanKamil dengan konfirmasi Diskominfo dan Bappeda Kota Bandung menunjukkan kesamaan yaitu area layanan Smart Government merupakan area prioritas tinggi dalam penerapan Bandung Smart City. Komunikasi @RidwanKamil terhadap program-program Smart Government menunjukkan komunikasi yang masih minim khususnya pada program SAKIP, Bansos Online, Perizinan Online, Sistem LAPOR, dan Sistem Informasi Penilaian yang dilihat dari fungsinya merupakan program pelayanan publik yang sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepadaRidwan Kamil untuk dapat menyesuaikan proporsi komunikasi dengan prioritas area pelayanan Smart City yang ingin dicapai. Sehingga terbentuk keselarasan informasi yang diperoleh masyarakat guna mendukung kinerja pemerintah.
Kata kunci: Smart City, Twitter, Pemimpin, Komunikasi