ABSTRAK
Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup populer diperjual belikan di pasar modal untuk berinvestasi. Dalam mempertimbangkan expected return saham pada sebuah perusahaan investor harus mengukur risiko yang ada seperti risiko sistematis (beta) pada sebuah saham karena risiko tersebut tidak dapat hilang dari suatu perusahaan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko sistematis (beta) terhadap expected return saham dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh risiko sistematis (beta) terhadap expected return saham. Variabel bebas pada penelitian ini adalah risiko sistematis saham. Sedangkan variabel terikat adalah expected return saham.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham harian yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek pada penelitian ini adalah perusahaan indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan menghasilkan 17 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien determinasi, uji asumsi klasik (uji normalitas data, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), serta pengujian dengan menggunakan uji-F.
Secara keseluruhan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,4862 yang lebih besar apabila dibandingkan dengan 0,05 (>5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat risiko sistematis (beta) pada suatu saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat expected return saham.
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, tingkat risiko sistematis (beta) tidak dapat dijadikan acuan oleh seorang investor maupun sebuah perusahaan dalam menentukan strategi investasi dan mengukur suatu tingkat expected return saham di masa yang akan datang.
Kata Kunci : Risiko Sistematis, Expected Return, Perusahaan Indeks LQ45.