PT. XYZ merupakan perusahaan 3PL yang menyediakan jasa pergudangan, distribusi dan transportasi. Salah satu customer PT XYZ merupakan perusahaan yang memiliki produk dalam kategori FMCG. Tingkat akurasi yang dimiliki oleh PT XYZ selama 6 bulan rata rata yaitu 99.4% . PT XYZ melakukan kegiatan stock take setiap hari selama 16 jam dengan total SKU yang dihitung yaitu sebanyak 145 SKU. Aktivitas stock take membutuhkan biaya sebesar Rp 54.914.500. Besarnya biaya yang dikeluarkan PT XYZ setiap bulannya tidak sebanding dengan inventory record accuracy yang dicapai. Inventory record accuracy PT XYZ masih berada di bawah dari target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu perancangan stock take policy baru untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas stock take dan meningkatkan inventory record accuracy PT XYZ.
Perhitungan metode cycle counting digunakan untuk menentukan jumlah SKU yang dihitung setiap harinya, selanjutnya yaitu menentukan jadwal kegiatan stock take dan dilakukan analisis proses bisnis dengan menggunakan metode business process improvement dengan streamlining tools. Streamlining tools akan menghasilkan waktu siklus aktivitas stock take usulan yang lebih singkat. Penggunaan metode cycle counting dipilih untuk lebih memfokuskan perhitungan produk berdasarkan demand dan value yang dimiliki masing masing SKU.
Penerapan stock take policy usulan dapat mengurangi waktu kegiatan stock take selama 20.81% dan dapat mengurangi biaya aktivitas stock take sebesar 43.79% atau Rp 24.046.240 setiap bulannya. Proses bisnis aktivitas stock take mengalami penurunan waktu stock take dari 868 detik menjadi 686 detik dan waktu untuk menghitung 1 SKU yaitu selama 4.72 detik
Kata Kunci: 3PL, third party logistic, cycle counting, stock take, biaya stock take.