Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai seseorang yang terlahir normal pasti menggunakan indera penglihatan untuk beraktivitas. Ketika indera penglihatan tidak berfungsi secara normal, maka akan timbul banyak persoalan terkait aktivitas sehari-hari, misalnya belajar. Para penyandang tunanetra selama ini menggunakan buku braille untuk mengakses informasi dan ilmu pengetahuan. Namun produksi buku braille membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Solusinya adalah dengan memanfaatkan indera lain yakni indera pendengaran. Caranya dengan mendengarkan rekaman buku yang dibacakan oleh orang lain. Inilah yang sekarang dikenal sebagai Digital Talking Book (DTB). Dalam pembuatan DTB diperlukan suatu metode yang mampu memberikan kemudahan akses bagian buku yang telah direkam. Sekarang telah dikembangkan standar DAISY (Digital Accessible Information System) yang mengatur aksesibilitas tersebut.Untuk dapat menjalankan file audio (rekaman pembacaan buku) dengan standar DAISY dapat memanfaatkan perangkat mobile yang ada pada saat ini, tentunya dengan aplikasi yang telah didesain untuk dapat membaca file DAISY. Aplikasi dirancang untuk perangkat mobile yang memiliki papan tombol karena dengan papan tombol tersebut penyandang tunanetra dapat melakukan navigasi menggunakan indera perabanya yaitu ujung jari. Dengan demikian penyandang tunanetra dapat menikmati isi DTB layaknya orang normal membaca buku cetak biasa.Aplikasi yang dirancang untuk perangkat mobile bersistem-operasi Java dan Symbian ini mudah digunakan oleh penyandang tunanetra, karena keluaran suara yang jelas dan pengaturan fungsi-fungsi tombolnya mudah untuk dipahami dan dipraktekkan. Jika dibandingkan dengan pemutar DTB standalone aplikasi yang dirancang membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam pengaksesan fitur-fiturnya. Dengan demikian aplikasi pemutar DTB standar DAISY ini dapat digunakan secara mudah oleh penyandang tunanetra guna menunjang aktivitas belajar mereka.