Salah satu produk pasar modal yang paling diminati untuk berinvestasi adalah saham. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk menambah pendanaan. Di sisi lain, saham juga memberikan dua keuntungan bagi investor, yaitu dividend dan capital gain. Sebelum melakukan penanaman modal, informasi akuntansi merupakan hal yang harus diketahui oleh investor untuk mengurangi resiko kegagalan investasi. Dimana informasi yang ada dalam laporan keuangan salah satunya adalah corporate action yang diumumkan dalam kasus ini ialah stock split.
Melalui penelitian ini, akan dilakukan perbandingan antara variabel trading volume activity untuk mengukur likuiditas, serta abnormal return antara sebelum dan sesudah stock split.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dan yahoo finance. Sampel pada penelitian ini sebanyak 6 perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2013 sampai 2014 yang terdaftar di BEI dan menggunakan pendekatan event study dengan periode pengamatan 10 hari sebelum pengumuman stock split, satu hari saat pengumuman, dan 10 hari sesudah pengumuman stock split.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara likuiditas dan abnormal return antara sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan stock split periode 2013-2014.