Pada zaman ini, smartphone menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Persaingan dalam industri smartphone yang semakin ketat, mendorong para produsen untuk lebih cerdas dan berinovasi dalam memproduksi smartphone. Produsen smartphone asal Negara Cina mulai bersaing dalam industri smartphone dunia, diantaranya Huawei, Lenovo, Oppo, dan Xiaomi. Produsen dari Negara Cina diharuskan menganalisa persaingan dan kemauan pasar, salah satunya adalah analisis positioning produk. Bandung merupakan salah satu pasar yang berpotensial bagi produsen smartphone karena pada tahun 2015 Bandung dinobatkan sebagai smart city (kota cerdas), yaitu kota yang paling aktif membantu pembangunan kota menggunakan smartphone. Dengan kata lain, masyarakat kota Bandung memiliki daya beli yang tinggi pada teknologi khususnya smartphone.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran peta positioning smartphone berdasarkan persepsi konsumen di kota Bandung tahun 2015. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan menggunakan teknik sampling, yaitu nonprobability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 384 responden di kota Bandung secara online dan offline. Teknik analisis data menggunakan multidimensional scaling (MDS). Model ini dapat diterima apabila RSQ ? 0,6. Terdapat 11 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu merek, baterai, harga, desain, kamera, fitur, durability, layar, memori, prosesor, dan ease of use.
Hasil penelitian ini menunjukkan keunikan bahwa meskipun smartphone Cina mempunyai keseragaman dalam persaingan tapi pada tingkat kemiripan, smartphone Cina ini tidak saling mirip yang artinya mereka mempunyai tingkat persaingan tersendiri. Namun, berdasarkan persepsi konsumen terhadap 11 atribut yang digunakan, smartphone Oppo menjadi yang terbaik, diikuti oleh Lenovo, Huawei, dan yang terakhir adalah Xiaomi.