ANALISIS DAN PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION INDOOR STUDI KASUS DI PABRIK PT. SOUTH PASIFIC VISCOSE

DIMAS RANGGA WISNUADI

Informasi Dasar

86 kali
16.04.1174
621.382
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAK

Pada era modernisasi saat ini kebutuhan masyarakat akan komunikasi data sangat diperlukan. Dikarenakan sudah banyak layanan yang data yang memudahkan kita sebagai pengguna dalam mengaksesnya seperti chatting, video call, e-banking, e-bussines, dan layanan lain yang menuntut kecepatan data tinggi,mudah diakses dalam mobile. Lokasi industri di Indonesia saat ini membutuhkan kualitas layanan data yang bagus dan cepat karena industri membutuhkan akses internet yang bagus untuk meningkatkan kualitas perusahaan tersebut. Pada pengerjaan penelitian ini akan menganalisa perencanaan LTE indoor yang berada pada lingkungan pabrik PT.South Pasific Viscose. PT.South Pasific Viscose sebagai salah satu industri pembuat bakal kain dan kapas membutuhkan kualitas layanan data yang dapat menunjang kebutuhan layanan data baik untuk pekerja ataupun untuk perusahaan itu sendiri. Perubahan Sirkulasi kegiatan di Industri seperti jumlah pekerja, alat-alat pabrik didalamnya serta konstruksi bangunan dari bangunan tersebut dapat menyebabkan penerimaan sinyal seluler pada sisi user yang berada dalam gedung tersebut menjadi kurang baik. Sehingga diperlukan perencanaan jaringan Indoor Long Term Evolution (LTE). Pada penelitian ini di pabrik PT South Pasific Viscose ini memerlukan analisa pemasangan terhadap jumlah antenna. Analisa ini dilakukan oleh 2 parameter yang diperhitungkan, yaitu terhadap kualitas coverage dan capacity dan diambil untuk jumlah antenna terbanyak dari kedua parameter perhitungan planning tersebut. Pada perencaanaan indoor LTE kali ini diperlukan software Radiowave Propagation Simulator (RPS 5.4) untuk menganalisa kualitas jaringan indoor dengan menggunakan frekuensi 1800 MHz dan bandwidth system 20 MHz. Sebelum dilakukan simulasi juga diperlukan walktest untuk melihat performansi jaringan untuk dilakukan analisa lebih lanjut. Untuk perhitungan coverage jumlah antenna yang didapat adalah 10 FAP dan untuk perhitungan capacity jumlah antenna yang didapat adalah 3 FAP. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan dipilih skenario terbaik untuk tiap lantai gedung. Untuk parameter RSL(Receive Signal Level) didapatkan rata-rata nilai terbaik sebesar -55,83 dBm, sedangkan untuk parameter SIR didapatkan nilai rata-rata terbaik sebesar 41,39 dB.

Kata kunci : Long Term Evolution, Indoor, RSL, SIR, walktest, coverage, capacity

Subjek

TELECOMMUNICATIONS ENGINEERING
 

Katalog

ANALISIS DAN PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION INDOOR STUDI KASUS DI PABRIK PT. SOUTH PASIFIC VISCOSE
 
 
 

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

DIMAS RANGGA WISNUADI
Perorangan
UKE KURNIAWAN USMAN
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2016

Koleksi

Kompetensi

  • TTG4A3 - SISTEM KOMUNIKASI NIRKABEL
  • TTG4G3 - JARINGAN NIR KABEL

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini