Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan pilihan keberhasilan atau kegagalan, keberhasilan akan menjadikan perusahaan terus berkembang dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, sedangkan kegagalan akan menempatkan perusahaan dalam keadaan kesulitan keuangan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kebangkrutan. Faktor pengguna layanan CDMA yang menunjukkan tren penurunan pertumbuhan dan tren pendapatan perusahaan telekomunikasi berbasis CDMA yang fluktuatif merupakan dasar dilakukan penelitian analisa potensi kebangkrutan pada perusahaan CDMA di Indonesia berdasarkan laporan keuangan tahun 2010-2014, dengan menggunakan formula pengukuran model Abbas Rashid, Altman non-manufacturing, dan Springate.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perhitungan nilai dan pengukuran keadaan potensi kebangkrutan perusahaan berbasis CDMA tahun 2010 hingga 2014 dengan menggunakan model Abbas Rashid, Altman non-manufacturing, dan Springate. Serta untuk mengetahui tingkat perbedaan yang signifikan antar setiap model potensi kebangkrutan tersebut.
Hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan model Abbas Rashid, Altman non-manufacturing, dan Springate menunjukkan perusahaan telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia tahun 2010-2014 belum dapat terlepas dari tren keadaan berpotensi mengalami kebangkrutan. Tingkat perbedaan antara model Abbas Rashid dengan Altman non-manufacturing dan antara model Abbas Rashid dengan Springate tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan telekomunikasi CDMA. Sedangkan antara model Altman non-manufacturing dengan model Springate tidak menunjukkan tingkat perbedaan yang signifikan dalam memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan telekomunikasi berbasis layanan CDMA tahun 2010-2014.
Kata Kunci: Potensi Kebangkrutan, Model Abbas Rashid, Model Altman, dan Model Springate, CDMA