Sistem pembelajaran tradisional merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan siswa bertatap langsung dengan pengajar sehingga proses pembelajaran yang ada terbatas oleh ruang dan waktu. E-learning muncul sebagai salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu dalam proses pembelajaran. Namun, e-learning cenderung memberikan konten pembelajaran yang sama kesetiap siswa tanpa memperhatikan learning situation siswa. Hal tersebut berpengaruh pada tingkat penerimaan dan kepuasan siswa terhadap konten yang disampaikan. Ubiquitous learning with context aware muncul sebagai salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah penyampaian konten pembelajaran yang tepat bagi siswa. Context aware digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal ketika siswa sedang belajar dan bertujuan agar dapat menyediakan konten yang sesuai bagi siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi, device yang digunakan untuk belajar tidak hanya personal computer melainkan termasuk mobile device. Penggunaan jenis device akan mempengaruhi terkait learning situation siswa ketika belajar. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan penerimaan siswa terkait konten pembelajaran, konten yang disampaikan harus menyesuaikan dengan QoS (Quality of Service) dari siswa. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat suatu learning management system (LMS) yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan penerimaan siswa terhadap konten pembelajaran yang disampaikan menyesuaikan dengan learning situation dan QoS (Quality of Service) yang akan diimplementasikan dalam ubiquitous learning environment. Dalam LMS yang dibangun, diimplementasikan metode fuzzy recommendation yang digunakan untuk menentukan QoS (Quality of Service) yang sesuai dengan network bandwidth user dan response time user. Pada pengujian yang dilakukan, peserta didik diberikan dua kuisioner yang harus diisi setelah menggunakan konvensional e-learning dan sistem yang dibangun yaitu ubiquitous learning with context aware. Kuisioner pertama merupakan usability testing dan kusioner kedua merupakan comparative testing. Pada kuisioner usability testing didapatkan hasil bahwa sistem yang dibangun dapat diterima dengan baik dan tingkat kepuasan siswa juga cukup baik. Sedangkan pada comparative testing didapatkan hasil bahwa sistem yang baru dapat meningkatkan tingkat penerimaan dan kepuasan siswa terkait konten yang diberikan dan perlakukan sistem jika dibandingkan dengan konvensional e-learning. Dengan melihat hasil pengujian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penggunaan QoS dan context aware dapat meningkatkan tingkat penerimaan dan kepuasan siswa terkait konten pembelajaran yang disampaikan.
Kata Kunci: ubiquitous learning, context aware, fuzzy recommendation, device context, infrastructure context, QoS (Quality-of-Service).