Rencana PT. Bank Mandiri untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk menghindari terjadinya antrian pada gerbang tol saat pembayaran tarif tol dengan meluncurkan produk baru berbentuk e-money, E-Toll Card, ternyata belum bisa diimplementasikan dengan baik. Dari satu miliar pengguna jalan tol, didapatkan hanya 14,57% dari pengguna jalan tol di Indonesia yang menggunakan E-Toll Card, sehingga hal ini masih berpeluang besar terjadinya antrian yang panjang saat akan melakukan pembayaran tarif tol.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai penerimaan para pengguna e-money terhadap E-Toll Card menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran atribut dalam Technology Acceptance Model (TAM) pada E-Toll Card yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, attitude towards use, behavioral intention to use, dan trust.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan 200 responden sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan menggunakan Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS).
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel persepsi manfaat (Perceived Usefulness), persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) dan kepercayaan (Trust) mempengaruhi secara positif signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan (Attitude Towards Use) E-Toll Card, persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) mempengaruhi secara positif signifikan persepsi manfaat (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan (Attitude Towards Use) mempengaruhi secara positif signifikan terhadap minat penggunaan (Behavioral Intention to Use) E-Toll Card, dan kepercayaan (Trust) mempengaruhi secara positif tetapi tidak signifikan terhadap persepsi manfaat (Perceived Usefulness) E-Toll Card.
Kata kunci: e-money, Technology Acceptance Model (TAM), penerimaan pengguna e-money