Adanya potensi kota Bandung sebagai kota jasa menjadikan kota Bandung meraih penghargaan “Tourism Award 2011, yaitu The Most Favorite City dan The Best Service Quality City”. Kota Bandung berusaha menjadi kota jasa dalam bidang fashion, kuliner dan seni. Bahkan industri fashion menjadi salah satu sektor industri unggulan yang dikembangkan oleh kota Bandung, hal tersebut didukung adanya kota Bandung sebagai pencetus berdirinya factory outlet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi wisatawan lokal dalam melakukan kegiatan wisata belanja di factory outlet kota Bandung sehingga dapat tetap mengembangkan wisata belanja kota Bandung sebagai kota jasa.
Penelitian ini dilakukakan kepada wisatawan lokal yang pernah melakukan kegiatan wisata belanja di factory outlet kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan analisis data menggunakan cross tabulation dan signifikansi menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan segmentasi demografi the tourist shopper didominasi oleh wanita dengan usia 18-25 tahun, pendapatan kurang dari Rp.2.000.000 dan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, sedangkan the tourist shopping didominasi oleh wanita dengan usia 26-35 tahun, pendapatan Rp. 5.000.000 dan pekerjaan sebagai pegawai swasta. Berdasarkan motivasi wisata belanja the tourist shopper memiliki motivasi belanja hedonic dan utilitarian, sedangkan the shopping tourist hanya memiliki motivasi belanja hedonic serta the shopping tourist membutuhkan kelompok belanja atau orang yang sama-sama menyukai kegiatan wisata belanja untuk melakukan kegiatan wisata belanja di factory outlet kota Bandung.
Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan motivasi belanja antara the shopping tourist dan the tourist shopper, dimana motivasi hedonic the shopping tourist lebih tin tinggi.
Kata kunci: Bandung, Factory Outlet, Shopping motives, Shopping tourism