Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah semakin pesat. Salah satu aplikasi yang muncul dan berkembang dari semakin berkembangnya kemampuan jaringan telekomunikasi adalah aplikasi Online Collaboration. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang memiliki 16.097 karyawan memperkenalkan aplikasi “Telkom Olive Meeting” sebagai aplikasi online collaboration kepada karyawan. Namun, setelah 18 bulan dikenalkan, tingkat adopsi aplikasi ini oleh karyawan masih sangat rendah sebesar 12% dari total karyawan. Untuk itu, penting untuk diketahui faktor kunci yang mempengaruhi behavior intention dalam adopsi aplikasi online collaboration oleh karyawan Telkom.
Berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan beberapa nara sumber di Telkom, digunakan model modifikasi Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dengan Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Habit, Hedonic Motivation dan Content Quality sebagai variabel independen, Usia, Jenis Kelamin dan Lokasi Kerja sebagai variabel moderasi dan Behavioral Intention sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.
Model penelitian ditest dengan 526 data valid dari responden karyawan Telkom dengan lokasi kerja di seluruh Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS2.0 dan didapat hasil bahwa lima variabel independen (Performance Expectancy, Social Influence, Habit, Hedonic Motivation dan Content Quality) memiliki pengaruh yang signifikan kepada Behavioral Intention karyawan Telkom dalam mengadopsi aplikasi online collaboration.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, untuk meningkatkan tingkat adopsi karyawan, Telkom disarankan untuk meningkatkan sosialisasi penggunaan aplikasi kepada karyawan, menambahkan fitur-fitur tambahan yang bersifat menghibur dalam aplikasi, dan menggunakan manajemen sebagai role model dalam menggunakan aplikasi online collaboration.