Seiring dengan persaingan industry pesawat terbang yang semakin ketat, PT
Dirgantara Indonesia ikut serta membuat konsep pesawat penumpan baru yaitu
pesawat N-245. DIkonsepkan dari pesawat CN-235 pesawat ini diharapkan mampu
bersaing di pasar pesawat 45-72 penumpang. Berbeda dengan pendahulunya yaitu
CN-235, pesawat N-245 telah berubah total dari segi fungsi yaitu sebagai pesawat
penumpang komersil. Perubahan ini menjadikan konsep pesawat harus mengacu
pada kenyamanan penumpang. Karena perubahan konsep ini juga maka interior
pesawat harus diperhatikan. Termasuk dalam bagasi di dalam pesawat (hatrack)
harus di desain senyaman mungkin. Karena hatrack merupakan sebuah produk yang
perlu memperhatikan legalnya yang dalam hal ini berupa patent, maka untuk
mendesain sebuah hatrack haruslah memperhatikan legal dari kompetitor. TRIZ
adalah sebuah metode untuk menghasilkan solusi dari masalah desain dengan
menggunakan berbagai patent analysis. Dengan menggunakan metode desain
around TRIZ trimming akan memungkinkan untuk membuat sebuah desain baru
dengan mengalisa patent competitor agar desain baru tidak melanggar legal
competitor lain.