Mutu pendidikan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia khususnya ditingkat dasar dan menengah. Permasalahan ini memiliki dampak yang besar terhadap majunya masyarakat Indonesia. Sekolah menengah pertama negeri 13 Bandung saat ini menjadi sekolah percontohan kurikulum 2013 yang mulai menekankan penggunaan teknologi baik dari segi pembelajaran siswa ataupun manajemen sekolah.
Proses yang terjadi saat ini seperti mengelola dan mengolah data-data disekolah masih berjalan secara manual atau hanya dengan bantuan excel, selain itu terdapat banyaknya duplikasi data yang menyebabkan kebingungan saat proses pengelolaan data tersebut dilaksanakan. Sering terjadinya kehilangan data karena penyimpanan data tidak disatu tempat dan setiap data tersimpan dalam excel yang jumlahnya terus bertambah seiring bergantinya tahun ajaran. Belum adanya integrasi data dari satu bagian sekolah kebagian lainnya yang menyebabkan pengolahan data menjadi lama serta kadang berantakan.
Metode extreme programming memiliki kelebihan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan user serta meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar pengembang. Selain itu, extreme programming digunakan saat user membutuhkan waktu yang cepat dalam pembuatan sistem, saat kebutuhan sistem selalu berubah, serta dapat dilakukan dengan 2-10 orang dalam tim.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dirasa menjadi solusi yang tepat dari masalah yang ada. Solusi tersebut diwujudkan dengan sebuah sistem informasi sekolah. Sistem informasi pada sekolah ini diterapkan melalui e-school yang merupakan sebuah aplikasi berbasis elektronik yang membantu kegiatan satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan mengintegrasikan fungsi-fungsi penting sekolah.
Kata kunci: e-school, extreme programming, sistem informasi sekolah