IEEE 802.15.1 atau yang lebih dikenal dengan istilah Bluetooth dikembangkan sebagai sarana untuk komunikasi jarak pendek. Perangkat Bluetooth umumnya bersifat low power dan low cost. Teknologi komunikasi nirkabel ini telah diintegrasikan pada telepon genggam, laptop, PDA, maupun perangkat portable lainnya untuk saling terkoneksi dan berbagi. Namun, keterbatasan jangkauannya menyebabkan penggunaan Bluetooth kurang dikembangkan secara maksimal. Padahal dengan sifat-sifat yang dimilikinya, sharing data seharusnya dapat dilakukan secara mudah dan murah. Beberapa penelitian pernah mengemukakan tentang cara-cara memanfaatkan koneksi Bluetooth dengan jangkauan yang lebih luas daripada batas rata-rata yang dimilikinya, diantaranya adalah melalui pengembangan jaringan AdHoc dan CMOS transceiver.
Pada proyek akhir ini telah dirancang suatu pengembangan yang berbeda, yaitu antena transceiver yang bekerja pada frekuensi Bluetooth, yaitu 2,4 GHz ISM-band. Antena yang dirancang berupa antena microstrip yang berukuran kecil dan compact. Antena jenis microstrip dipilih dengan mempertimbangkan sifatnya yang sesuai untuk wireless communication dan umumnya dioperasikan pada frekuensi narrowband. Perancangan dan realisasi antena transceiver dilakukan melalui beberapa tahap metode penelitian, yaitu studi literatur, perancangan, simulasi, optimasi, realisasi, pengujian, dan analisis.
Pada tahap perancangan diterapkan metode Complementary Split Ring Resonator (CSRR) untuk mereduksi dimensi antena.Tahap optimasi dimensi antena dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan hasil terbaik dalam simulasi, untuk digunakan dalam proses fabrikasi. Hasil dari proyek akhir ini berupa antena transceiver yang bekerja pada frekuensi 2.398 GHz sampai 2.47 GHz dengan nilai return loss -30.815 dB dan VSWR senilai 1.074. Sedangkan pola radiasi yang dihasilkan merupakan direksional dengan gain sebesar 11.84 dB. Metode CSRR yang diterapkan mereduksi antena sebesar 37.67%.
Kata kunci : Bluetooth, CSRR, ISM-band, microstrip, transceiver