ABSTRAK
Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi telekomunikasi nirkabel generasi ke-4 sebagai penerus jaringan 3G yang berbasis Internet Protocol (IP) serta mendukung transfer paket data dengan rate yang tinggi yaitu downlink mencapai 100Mbps dan uplink mencapai 50 Mbps. Dalam perencanaan LTE lebih optimal dalam hal coverage dan capacity dengan menggunakan perencanaan Multi-RAT (Radio Access Technology) yaitu memperhitungkan jaringan existing yang berbeda sebelumnya di daerah tersebut sebagai contoh jaringan 3G UMTS. Sehingga lebih optimal dari segi coverage dan capacity karena dilayani oleh dua teknologi yang berbeda yaitu 3G UMTS dan 4G LTE.
Perencanaan jaringan LTE pada frekuensi 1800 MHz di daerah kota Jakarta Pusat, dengan luas 46,23 km² ini dilakukan berdasarkan metode konvensional yaitu coverage dan capacity dari segi radio access serta memperhitungkan nilai-nilai parameter dalam perencanaan non Multi-RAT LTE dan Multi-RAT (LTE-UMTS) dengan menggunakan site existing di daerah Jakarta Pusat berdasarkan salah satu operator di Indonesia. Dalam melakukan perencanaan jaringan LTE ini menggunakan software Atoll 3.2.1 dari Forsk. Perencanaan jaringan LTE ini menggunakan bandwidth sebesar 20 MHz dan antena mimo 2x2 sehingga lebih berpengaruh akan management interferensi dengan kapasitas besar pula.
Hasil analisis yang telah dilakukan pada tugas akhir ini ialah perbandingan antara Multi-RAT dan non Multi-RAT LTE. Dengan parameter yang meliputi RSRP, C/(I+N) dan throughput. Hasil dari skenario pertama dengan planning Multi-RAT menghasilkan RSRP dengan nilai rata-rata -91,06 dBm, C/(I+N) dengan nilai rata-rata 8,54 dB dan throughput yang dihasilkan 32,022 kbps. Sedangkan untuk skenario kedua planning non Multi-RAT LTE menghasilkan RSRP dengan nilai rata-rata 91,16 dBm, C/(I+N) dengan nilai rata-rata 8,48 dB dan throughput yang dihasilkan 31,781 kbps.
Kata Kunci : Multi-RAT, LTE, UMTS, throughput, RSRP dan C/(I+N).