Ummi Embroidery merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh Dedi Darmawan, yang bergerak dibidang fashion yaitu produksi bordir. Pada akhir tahun 2014, perusahaan mendapatkan tawaran kerjasama dan mengalami peningkatan permintaan produk yang signifikan yaitu sebesar 10.000 piece bordir setiap bulannya dan kerjasama ini bersifat kontinyu hingga 5 tahun kedepan. Kini perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 4000 piece setiap bulannya. Dengan jumlah mesin yang dimiliki saat ini, kapasitas produksi perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan yang ada. Oleh karena itu perusahaan berencana untuk menambah kapasitas mesin agar dapat memenuhi permintaan yang ada.
Pada penelitian kali ini akan dilakukan 2 pengujian. Pengujian yang pertama adalah pengujian terhadap kelayakan alternatif-alternatif yang ada menggunakan metode NPV, IRR, dan PBP. Output dari hasil pengujian yang pertama akan digunakan pada pengujian berikutnya untuk mengevaluasi alternatif yang terbaik menggunakan metode Incremental Analisis.
Hasil perhitungan dari uji kelayakan diperoleh untuk alternatif 1 NPV = Rp. 114.574.422, IRR = 27%, dan PBP = 2 tahun 5 bulan, alternatif 2 NPV = Rp. 91.030.062, IRR = 20%, dan PBP = 2 tahun 6 bulan, dan alternatif 3 NPV = Rp. 91.760.270, IRR = 18%, dan PBP = 2 tahun 7 bulan. Alternatif-alternatif tersebut diakatakan layak karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR dan NPV bernilai positif.
Setelah melakukan uji kelayakan, dilakukan pemilihan alternatif terbaik menggunakan metode Incremental Analysis. Hasil perhitungan dari Incremental Analysis menunjukan bahwa alternatif 1 merupakan alternatif terbaik.