Kota Cirebon pada tahun 2016 sedang berupaya untuk mengembangkan wisata
lokal, namun pengembangan wisata ini belum didukung oleh sistem identitas
visual yang hierarkis dan adaptif. Pengembangan wisata ini didukung baik oleh
pemerintah Kota juga oleh pihak Keraton Kasepuhan. Menggunakan metode
pengumpulan data observasi dan wawancara penulis kemudian menganalisis data
menggunakan SWOT dan semantic, syntatic, pragmatic lalu penulis merancang
sistem identitas visual untuk wisata sejarah Kota Cirebon. Identitas visual ini
bermanfaat untuk kemudahan wisatawan mengeksplor objek-objek wisata Kota
Cirebon (sistem informasi), sebagai pendukung persuasi dan sebagai diferensiasi.
Kebudayaan material dan non-material Kota Cirebon yang terjaga berpotensi
terhadap perkembangan wisata dengan memperjelas benang merahnya. Pengaplikasian
identitas secara konsisten akan memperkuat impresi dan kesan Kota
Cirebon dan objek-objek wisatanya.