Banyaknya produser atau sineas film yang memusat di Jakarta yang perlu memiliki fasilitas produksi film yang lengkap untuk mendorong mereka membuat film yang lebih baik dan berkualitas, sehingga produksi film Indonesia atau film nasional tidak kalah dengan para film-film impor yang masuk ke Indonesia.
Tema umum yang digunakan untuk perancangan interior Movie Center ini adalah Living in the Storyline yang berarti hidup di dalam alur cerita. Storyline atau alur cerita yang dimaksud merupakan nuansa atau emosi yang di timbulkan oleh tahapan-tahapan yang ada di dalam storyline seperti awal cerita, klimaks, sampai ending cerita. Setiap tahapan alur cerita mempunyai emosi tersendiri, emosi-emosi yang timbul dalam storyline ini yang mendasari konsep perancangan interior movie center di Jakarta.
Penerapan tema Living in The Storyline meliputi tahapan pengenalan, klimaks, dan tahapan penyelesaian. Di setiap lantai dari movie center mewakili dari tahapan alur cerita seperti pengenalan, klimaks, dan penyelesaian. Tahapan pengenalan penerapan desain seperti treatment dinding dan lantai yang tidak rumit dan penerapan warna yang cenderung netral, tahapan klimaks menggunakan treatment yang rumit dan penerapan warna panas mendominasi tahapan ini, dan tahapan penyelesaian, di tahapan ini hampir sama dengan tahapan pengenalan tetapi menggunakan treatment yang sedikit rumit dengan penerapan warna dingin.