Belum adanya suatu wadah khusus untuk menampung tentang kesenian budaya daerah di Indonesia. Khususnya Ludruk, yang merupakan kesenian khas kota Surabaya. Banyak masyarakat yang kurang berminat menyaksikan pagelaran Ludruk dikarenakan minimnya fasilitas dan kenyamanan yang tersedia. Maka dari itu, perlu dilakukan perancangan gedung kesenian Ludruk dengan mengutamakan fasilitas dan kenyamanan seperti, perancangaan panggung, pencahayaan, akustik, dan penghawaan. Lalu untuk kenyamanan para pengunjung dan penonton meliputi penataan kursi penonton yang sesuai dengan ergonomi, sudut pandang penonton ke panggung, penghawaan, serta akustik. Hal ini yang dapat menimbulkan suasana baru. Faktor-faktor itulah yang akan menumbuhkan suasana baru dan mampu menarik minat generasi muda saat ini untuk datang dan menonton pertunjukan Ludruk. Tidak hanya berfungsi sebagai gedung kesenian daerah saja, namun dilengkapi juga dengan fasilitas pendukung tambahan menyelimuti cafe, galeri tentang kesenian Ludruk, kantor pengelolahan, tempat latihan, dan tempat penjualan merchandise. Proses analisis diperlukan dalam suatu perancangan gedung kesenian yang baik agar tercipta desain yang tidak hanya dapat dilihat secara visual namun dapat dirasakan secara kenyamanan dan keamanan pagi para penonton, pengunjung, maupun karyawan yang bekerja di gedung pertunjukan Ludruk.
Kata Kunci: Pertunjukan Ludruk, Standarisasi, Kenyamanan, fasilitas