Reak Kuda Lumping berasal dari kota Sumedang tetapi di daerah Cibiru sendiri sudah ada dari tahun 1960, sampai di setiap daerah di Cibiru ada pada jamannya. Reak Kuda Lumping ini sendiri termasuk kedalam pagelaran seni helaran karena pementasannya digelar diarak dijalan. Tradisi ini pada saat jaman dahulu dipakai untuk kegiatan panen warga, dimana pada saat akan mengarak panen ke lumbung padi, tetapi untuk saat ini kesenian Reak Kuda Lumping dipakai untuk acara sunatan, kawinan, maupun ulang tahun. Namun di tengah pesatnya perkembangan zaman yang sangat berpengaruh terhadap budaya dan nilai-nilai yang ada didalamnya, menimbulkan adanya perubahan gaya hidup dari masyarakat luas, khususnya kalangan anak-anak muda yang terpengaruh oleh budaya barat. Salah satu perubahan dari generasi muda penerus bangsa ini dapat dilihat dari berkurangnya perhatian, kesadaran, minat, serta ketertarikan generasi muda ataupun masyarakat pada umumnya terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional. Dengan adanya film dokumenter Reak Kuda Lumping dapat membangkitkan minat remaja di Bandung untuk lebih mengenal kesenian Reak Kuda Lumping. Film ini berisi tentang perubahan dan informasi kesenian Reak Kuda Lumping, dimana Reak Kuda Lumping ini, kesenian yang wajib dipertahankan oleh generasi muda di Bandung agar tidak hilang dimakan jaman.