Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga menghasilkan laba atau keuntungan yang lebih besar. Dalam suatu perusahaan apabila laba yang diperolehnya relatif tinggi, maka kemungkinan besar bahwa dividen yang dibayarkan juga akan relatif tinggi. Permintaan akan saham pun menjadi meningkat, dan harga pun akan ikut mengalami peningkatan. Akan tetapi teori tersebut bertentangan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Dimana beberapa perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fenomena dimana harga saham turun ketika laba bersih meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris seberapa besar pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) secara parsial dan simultan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Teknis analisis menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa ROA dan ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Secara simultan ROA, ROE, dan EPS memilki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci : Harga Saham, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS)