Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Sri Hartati mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2015 semakin lesu. Pertumbuhan industri sektor riil justru turun, sedangkan industri yang tumbuh luar biasa adalah industri telekomunikasi. Subsektor telekomunikasi memiliki return saham yang meningkat, namun hutang subsektor tersebut juga meningkat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar, ROA, dan DER terhadap return saham perusahaan subsektor telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Objek penelitian ini adalah perusahaan subsektor telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015 yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat, PT XL Axiata, dan PT Smartfren.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa secara simultan variabel inflasi, suku bunga, nilai tukar, ROA, dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Begitu pula secara parsial variabel inflasi, suku bunga, nilai tukar, ROA, dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.