Di tahun 2015 ini, Indonesia sedang dalam masa krisis dimana nilai tukar Rupiah terhadap Dollar melemah hingga angka 14.000 dan masih terus berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan juga mengalami penurunan yang mengakibatkan indeks sektoral juga melemah. Kondisi tersebut mengakibatkan perusahaan makanan dan minuman yang berada di sektor manufaktur sub sektor industri barang konsumsi mengalami kesulitan.
Penelitian ini bertujuan menemukan bagaimana pengaruh nilai tukar Rupiah dan fluktuasi IHSG tersebut terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dari ROE perusahaan pada industri makanan dan minuman.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder yang sumber datanya diperoleh dari akses melalui internet, penelusuran dokumen, dan publikasi informasi. Data tersebut meliputi data Indeks Harga Saham Gabungan, kurs Rupiah terhadap Dollar (RP/US$) yang ditetapkan Bank Indonesia, dan ROE perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan nilai tukar dan IHSG sebagai variabel independen dan Return On Equity sebagai variabel dependen.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai tukar Rupiah dan fluktuasi IHSG tidak memiliki pengaruh signiifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dari ROE perusahaan pada industri makanan dan minuman baik secara parsial maupun simultan.
Berdasarkan hasil dari penelitian sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan kinerja perusahaan, sedangkan untuk investor disarankan untuk mempertimbangkan faktor lain seperti ukuran perusahaan serta rasio lain selain profitabilitas.
Kata Kunci : Nilai Tukar, Fluktuasi IHSG, Profitabilitas, ROE