Di Indonesia format online banner advertising masih menjadi pilihan utama para pemasar untuk beriklan, namun di Eropa dan Amerika khususnya online banner advertising sudah tidak lagi dapat diandalkan dan mereka beralih kepada format online native advertising. Di Indonesia, online native advertising sudah mulai digunakan namun dalam frekuensi yang sangat sedikit dibandingkan dengan online banner advertising.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara format online native advertising dengan online banner advertising yang mampu menghasilkan perilaku yang lebih positif atau menguntungkan terhadap iklan. Salah satu materi iklan di situs berita online Kompas.com akan digunakan sebagai objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian komparatif deskriptif (descriptive comparative), dan verifikatif. Pengumpulan data cross sectional digunakan dengan menyebarkan kuisioner melalui google form. Kuesioner terdiri dari beberapa statement yang terdiri dari 3 variabel yaitu: kepercayaan (belief) dengan indikator yang digunakan adalah informativeness; entertainment; irritation; usefulness; dan credibility. Selanjutnya adalah variabel sikap (attitude) terhadap iklan online (ATOA) dan variabel perilaku terhadap iklan online (behavior). Selanjutnya untuk menguji hipotesis maka digunakan uji T, uji F dan uji Paired Simple T-Test.
Setelah dilakukan pengolahan dan analisa data diketahui bahwa kepercayaan (belief) berpengaruh signifikan terhadap sikap (ATOA) dan perilaku (behavior) baik pada online native advertising maupun online banner advertising. Dan melalui hasil uji paired simple t-test diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepercayaan, sikap dan perilaku pada online native advertising dengan kepercayaan, sikap dan perilaku pada online banner advertising. Adapun kepercayaan, sikap dan perilaku pada online native advertising dinilai lebih menguntungkan bagi iklan daripada kepercayaan, sikap dan perilaku pada online banner advertising.
Oleh karena itu pemilik iklan dan manajemen media diharapkan dapat memperbanyak prekuensi penampilan iklan dengan format online native advertising untuk memberikan efektivitas yang lebih menguntungkan. Selain itu penelitian selanjutnya diharapkan mampu menjelaskan lebih rinci terhadap perkembangan online native advertising di Indonesia.
Keywords: Online Advertising; Online Native Advertising; Online Banner Advertising; Beliefs; Attitude; Behavior