DTN mampu menyediakan komunikasi data pada jaringan yang antar node-nya tidak selalu terhubung secara end-to-end, memiliki delay yang panjang, dan error rate yang tinggi sebagai solusi untuk jaringan di lingkungan yang tidak dapat didukung oleh TCP/IP dan cocok untuk diaplikasikan pada MANET yang mobilitas tiap node-nya tinggi. SCORP bekerja dengan mempertimbangkan interaksi sosial dan interest akan suatu konten pesan pada tiap node sebelum melakukan replikasi pesan ke node lain dengan tujuan meningkatkan kemampuan suatu jaringan DTN dalam mengirimkan pesan.
Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis performansi SCORP menggunakan ONE Simulator dengan area simulasi kawasan Jalan Asia Afrika dan Braga di Kota Bandung. Paramater yang dianalisis adalah delivery probability, overhead ratio, average latency, dan average energy consumption dengan variasi ukuran buffer, jumlah node, dan besarnya network load serta pengujian SCORP secara source-driven. Performansi dari SCORP dibandingkan dengan routing protocol lain, yaitu Epidemic dan Spray and Wait. Dari hasil simulasi ditunjukkan bahwa SCORP memiliki performansi yang lebih baik pada skenario variasi ukuran buffer, variasi jumlah node, dan variasi besarnya network load, namun memiliki performansi yang kurang baik jika digunakan secara source-driven dibandingkan Epidemic dan Spray and Wait.