Salah satu bagian dari Text Simplification adalah Lexical Simplification. Lexical Simplification dilakukan dengan megganti kata kompleks dalam suatu kalimat dengan kata yang lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Dalam Lexical Simplification dibutuhkan proses untuk mengidentifikasi kata – kata kompleks atau biasa disebut dengan Complex Word Identification (CWI). Kata kompleks yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata – kata yang jarang digunakan dalam suatu teks. Setelah megidentifikasi kata kompleks, pada tahap Subtitution Generation dan Subtitution Selection dibutuhkan Word Sense Disambiguation (WSD) untuk mengurangi ambiguitas pada kata yang akan menggantikan kata kompleks. Ambiguitas sangat mempengaruhi tingkat penyederhanaan dalam teks karena dapat membuat penyederhanaan menjadi memiliki makna yang berbeda. Kemudian pada tahap terakhir setiap kata pengganti hasil dari tahap Subtitution Generation dan Subtitution Selection, diurutkan dari kata mudah ke kata kompleks.
Pada penelitian ini pada tahap CWI menggunakan metode threshold-based. Penggunaan korpus Simple Wikipedia jauh lebih baik dibandingkan menggunakan korpus Wikipedia pada tahap CWI dan Subtitution Ranking. Pada tahap Subtitution Selection dan Subtitution Generation, penggunan WSD dengan menggunakan algoritma Leks didapatkan hasil yang lebih baik dibandingan tidak menggunakan WSD. Algoritma Adapted Lesk dengan menggunakan wordnet didapatkan hasil yang lebih baik dibanding algoritma Lesk yang lainnya.