Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini mendorong para provider
untuk melakukan riset dan pengembangan demi memenuhi seluruh keinginan pasar. IP
Multimedia Subsystem (IMS) merupakan salah satu diantara teknologi baru menuju
NGN (Next Generation Network) berbasiskan teknologi Softswitch. IMS mampu
menginterkoneksikan teknologi wireless dan wireline dengan menawarkan berbagai
layanan multimedia meliputi voice, video, iptv, dan data. Prinsip dari IMS adalah
mengatur session yang timbul untuk tiap layanan.
Penelitian teknologi IMS yang dilakukan bertujuan untuk menambah nilai guna
dari teknologi yang sudah ada saat ini. Untuk menghitung besar pemakaian dari tiap
pengguna layanan IMS, sistem yang ada dapat interkoneksikan dengan 2 sitem baru
yakni Charging Data Function dan Online Charging System. Hadirnya teknologi IMS ini
didasari dengan keinginan pasar akan pelayanan video yang handal dan stabil. Sehingga
teknologi ini memang difokuskan untuk dapat menangani trafik video pada jaringan IP,
khususnya layanan-layanan IPTV. Sehingga dalam tugas akhir ini, dilakukan penelitian
performansi dari 3 jenis layanan IPTV, yaitu Live TV Streaming, Video on Demand,
dan Live Video Streaming.
Dari pengujian dan analisis diperoleh hasil bahwa penambahan kedua server
charging yaitu CDF dan OCS mempengaruhi performansi sistem IMS untuk ketiga
layanan IPTV yang dilakukan . Dilihat dari delay dengan menggunakan server CDF dan
OCS untuk layanan Live TV Streaming sebesar rata-rata 26.06155 ms dan 26.06496 ms,
layanan Live Video Streaming sebesar 11.89378 ms dan 12.24632 ms, dan layanan VoD
sebesar 21.32157 ms dan 21.32151 ms IP Multimedia Subsystem,Charging Data Function, Online Charging System,