Adanya lonjakan
pengguna smartphone yang perlu akses data
real
time
membuat
beberapa
Node
B
suatu saat akan
mengalami
overload
sehingga memaksa
penyedia layanan
untuk melakukan
ekspansi jaringan mereka
.
Ekspansi jaringan untuk mengatasi masalah
ini, s
alah
satunya adalah dengan mengimplementasikan
2nd carrier
pada setiap
sector
pada
N
odeB
.
Analisis simulasi implementasi
2
nd
carrier
pada jaringan
UMTS/HSDPA
pada
penelitian ini dilakukan pada jaringan salah satu operator di Indonesia yaitu PT. XL Axiata
TBK yang digunakan untuk meningkatkan area cakupan dan kualitas throughput suatu
NodeB.
Pad
a
tugas
akhir ini
,
dilakukan analisis
wilayah
eksisting
yang
kemudian
dilanjutkan dengan mensortir beberapa
NodeB
yang memiliki utilisasi tinggi dengan
melihat parameter
Power, Code,
serta
Channel Elemen
, namun tanpa mengubah parameter
tersebut Pengujian e
kspansi dilakukan dengan simulasi pada
software
perencanaan jaringan
Atoll
dengan mengimplementasikan 2
nd
carrier
pada
NodeB
yang memiliki utilisasi tinggi,
dan dengan menggunakan dua skenario sebagai perbandingan.
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
nilai dari simulasi
coverage. Tidak ada perbedaan antara skenario I dan II dari segi signal level karena
menggunakan daya yang sama. Dari hasil simulasi didapatkan throughput untuk layanan
voic
e, nilai rata
rata DL/UL pada skenario I mencapai 373 kbps, sedangkan pada skenario
II mencapai 363 kbps. Kemudian, dalam layanan Mobile Internet Access, nilai rata
rata DL
& UL pada skenario I adalah 2538 kbps dan 423 kbps, sedangkan pada skenario II
men
capai 3179 kbps dan 529 kbps. Ini menunjukkan bahwa skenario II lebih baik
dibandingkan dengan skenario I karena selain throughput mobile internet access lebih
unggul sekitar 600kbps, penggunaan power juga lebih efisien sebab adanya sharing carrier.
UMTS, HSDPA, Utilisasi, Ekspansi, NodeB, Power, Code, Channel Element.