Watermark merupakan suatu cara untuk melindungi hak cipta dan keaslian dari suatu objek tiga dimensi dengan menyisipkan informasi rahasia yang tidak terlihat oleh indera penglihatan manusia. Informasi rahasia dapat dideteksi dengan menggunakan suatu media, seperti komputer.
Dalam menanamkan watermark ke dalam objek tiga dimensi, digunakan dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) dimana objek tiga dimensi dibagi berdasarkan vertex-vertex yang saling terhubung. Nilai vertex matrix diubah kedalam bit dan dilakukan transformasi FFT. Hasil dari transformasi FFT ditanamkan watermark non-blind dan kemudian di invers-kan sehingga terjadilah sebuah gambar yang telah disisipi watermark.
Dalam simulasi sisterm watermarking dengan metode Fast Fourier Transform ini didapat sebuah penanaman watermark dengan imperceptibility yang tidak mengganggu fungsi host. Simulasi ini memiliki nilai BER dan VER yang mendekati 0 serta nilai SNR > 100 dB. Pada proses ekstraksi watermark tanpa serangan, BER bernilai 0. Sistem watermarking dengan Fast Fourier Transform cukup tangguh. Pada pengujian sistem objek 3D ter-watermark memiliki ketahanan terhadap beberapa serangan seperti rotasi dan rescalling. Hasil ekstraksi watermark pada serangan rotasi dan rescalling didapatkan BER bernilai 0. Pada serangan translasi dan noise, objek 3D tidak dapat menghasilkan ekstraksi watermark dengan BER > 0. watermarking, objek 3D, non-blind, Fast Fourier Transform