Kenyamanan penggunaan layanan telekomunikasi saat ini merupakan hal penting yang
harus disediakan oleh para penyedia layanan telekomunikasi untuk menarik minat masyarakat
seperti penggunaan layanan telekomunikasi di dalam ruangan terutama pada layanan
komu
nikasi data.
Femtocell
m
erupakan solusi untuk menjamin
kualitas baik dan kecepatan
tinggi pada layanan telekomunikasi di dalam ruangan.
Walaupun begitu penggunaan
femtocell
secara massal tetap menjadi masalah. Salah satu masalahnya adalah terjadi red
uksi p
ada
radio
frekuensi antara
femtocell
ataupun dengan jaringan seluler
lainnya
, karena terjadi interferensi.
Dalam tugas akhir ini dianalisis mengenai pereduksi interferensi antar
femtocell
yang
saling berdekatan dengan menggunakan skema
interference
management technique
berbasis
LTE. Pada metode ini memanfaatkan
soft frequency reuse
untuk
membandingkan
nilai
Signal
level, CINR
dan
total rejected user
antar
femtocell
dan
macrocell
Parameter
yang digunakan
dalam tugas akhir ini
yaitu
signal
level, CINR
dan
total user
rejected
pada
femtocel
dan
macrocell.
Dari hasil analisa perencanaan yang dilakukan , diperoleh
6
0% area cakupan memiliki
signal level
diatas
8
5 dBm
baik pada
macrocell
maupun
femtocell
.
Untuk
macrocell
nilai CINR tanpa
soft fre
quency reuse
sebesar
8,47 dB tanpa
SFR
, saat
menggunakan
SFR
menjadi 13,1 dB. S
edangkan
pada
femtocell
terjadi peningkatan
dari 28,89
dB tanpa menerapkan metode
SFR
menjadi 34,7 dB
. Sedangkan untuk parameter
total rejected
user
baik
macrocell
ataupun
femtocell
masing
masing 1,7% dan 0,8%
Kata kunci: soft frequency reuse , Signal level, CINR total rejected user , femtocell dan macrocell